Kemenkes Kunjungi Empat Sekolah di Mamuju untuk Pantau Aksi Bergizi
Deskriptif.co.id, Mamuju – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI monitoring pelaksanaan gerakan minum tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (29/05/23.
Rombongan Kemenkes dipimpin Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Dwi Adi Mariandy. Didampingi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, dan Dinkes Kabupaten Mamuju.
Lokasi pertama, SMPN 1 Mamuju. Selain me-monitoring, rombongan Kemenkes juga terlibat dalam pelaksanaan program aksi bergizi di sekolah tersebut. Mereka memberikan sosialisasi dan menyaksikan siswi minum TTD serta senam jingle aksi bergizi.
Dari SMPN 1 Mamuju, rombongan kemudian menuju ke lokasi selanjutnya. Mulai dari SMKN 1 Rangas, SMAN 2 Mamuju, hingga Pondok Pesantren At-Taufiq Pataropura di Kecamatan Papalang.
Perwakilan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Dwi Adi Mariandy menuturkan, sangat berbahaya jika kelak para siswi tersebut menjadi ibu tetapi mengidap anemia atau kekurangan daerah.
“Nanti kalau mereka hamil, kemudian pendarahan atau operasi, maka sangat berbahaya. Kondisi itu dapat memicu kasus kematian ibu dan bayi. Kalau pun bayi itu lahir, maka sangat berisiko stunting,” kata Dwi.
Sehingga, kata dia, pemerintah menyusung program ‘Aksi Bergizi’ sebagai upaya pencegahan diri. Program tersebut terdiri dari tiga aspek, yaitu sarapan bersama, minum TTD, dan aktivitas fisik atau senam. Program tersebut yang digelakkan sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Monitoring pun dilaksanakan, guna mengevaluasi sejauh mana pemerintah daerah mengimplementasikan program tersebut. Khususnya di Mamuju yang belakangan ini sangat gencar memberikan TTD.
“Kami ingin mengecek, apakah kegiatan ini sdah berjalan rutin di sekolah. Kemudian apakah tablet tambah darah itu tersedia gitu karena ini gratis. Dan sudah berjalan baik dan kita harapkan semua sekolah di Sulbar juga melaksanakan Aksi Bergizi ini,” harapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Mamuju, Dewi Sundari menduga, Mamuju menjadi objek monitoring dan pendampingan teknis karena sejumlah pertimbangan. Di antaranya merupakan wilayah terdekat dari pusat Pemerintahan Provinsi Sulbar.
“Kedua yah, mungkin melihat antusias Kabupaten Mamuju untuk Aksi Bergizi sehingga terpilih untuk dikunjungi dan didampingi,” terang Dewi.
Selain itu, sambung Dewi, Tim Kemenkes juga melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terbatas di SMKN 1 Rangas, SMAN 2 Mamuju, dan Pondok Pesantren At-Taufiq Pattaropura.
“Jadi teman-teman dari Kemenkes akan melakukan pendampingan dan FGD di sekolah tersebut, untuk melihat keberlangsungan programnya,” pungkasnya.