Wakil Ketua DPRD Sulbar Jadi Pembicara dalam ICMI Goes to Campus
Deskriptif.co.id, Mamuju – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat menjadi salah satu pembicara utama dalam kegiatan ICMI Goes to Campus yang digelar di Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU), Sabtu (12/7). Acara ini diinisiasi oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Sulbar sebagai bagian dari upaya memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam pembangunan daerah. Sabtu (12/07/2025).
Kegiatan yang digelar di Aula UNIMAJU ini mengangkat tema “Menata Ekonomi Sulbar yang Berkelanjutan: Sinergi Riset, Lokalitas, dan Tata Kelola Inklusif,” serta dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, dan civitas akademika. Program ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ICMI ke berbagai kampus di Sulawesi Barat.
Narasumber Ketua Umum ICMI Orwil Sulbar, Dr. Hj. St. Suraidah Suhardi, M.Si. yang juga Wakil Ketua DPRD Sulbar menyampaikan pentingnya dialog kebijakan yang melibatkan kampus secara langsung.
“Kami di DPRD sangat membuka diri terhadap pemikiran dan masukan dari dunia akademik. Sulawesi Barat butuh pendekatan pembangunan yang tidak hanya politis, tapi juga ilmiah dan partisipatif,” ujarnya.
“Kampus harus menjadi mitra strategis DPRD dalam menyusun kebijakan berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat. Dialog seperti ini menjadi jembatan yang sangat penting,” tambahnya.
ia juga menyoroti pentingnya memperluas partisipasi dalam pembangunan, terutama bagi kelompok rentan dan komunitas lokal.
“Tantangan pembangunan kita hari ini bukan hanya soal kemiskinan, tapi juga ketimpangan dalam pengambilan keputusan. Masyarakat sipil, akademisi, dan kelompok marginal harus diberi ruang untuk terlibat dari tahap awal,” tegas Suraidah.
“Kita tidak boleh lagi bergantung pada pendekatan top-down. Kolaborasi adalah jalan menuju pembangunan yang adil dan berkelanjutan.”
Sementara itu, Rektor UNIMAJU, Dr. Muh Tahir menekankan peran kampus sebagai pusat riset yang aplikatif dan responsif terhadap kebutuhan daerah.
“UNIMAJU tidak ingin menjadi menara gading. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menghasilkan riset-riset yang langsung menyentuh masyarakat,” katanya.
“Ekonomi berkelanjutan hanya bisa dicapai jika kampus ikut hadir sebagai penggerak solusi, bukan hanya pengamat.”
Muhammad Arsyad, S.Pd.I., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIMAJU, juga menggarisbawahi peran ekonomi kerakyatan dalam pengentasan kemiskinan.
“Kunci peningkatan daya beli masyarakat ada pada pemberdayaan UKM dan akses terhadap pelatihan kerja. Pemerintah dan kampus harus bersatu mengangkat ini,” ujarnya.
“Masyarakat jangan hanya dilihat sebagai penerima bantuan, tapi harus ditempatkan sebagai pelaku perubahan.”
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 WITA ini berlangsung dinamis, diwarnai antusiasme mahasiswa yang aktif bertanya dan berdiskusi. Mereka mempertanyakan peran konkret kampus dalam pengentasan kemiskinan, transparansi anggaran pembangunan, hingga strategi digitalisasi ekonomi lokal.

