Bertahan di Pengungsian, Warga Aholeang dan Rui Masih Menunggu Relokasi

Bertahan di Pengungsian, Warga Aholeang dan Rui Masih Menunggu Relokasi

MAJENE, Deskriptif.co.id – Pasca gempa magnitudo 6,2 pertengahan januari lalu, warga Dusun Aholeang dan Rui, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Majene hingga kini masih bertahan di tenda pengungsian, Minggu 14 Maret 2021.

Hampir dua bulan para penyintas hidup seadanya di bawah tenda dan masih terus menunggu kejelasan nasib akan lokasi dan hunian tetap bagi mereka.

Rumah rusak serta kondisi kampung yang sudah tidak layak huni karena tanah yang retak-retak dan rawan longsor, jadi penyebab utama mereka takut kembali.

Sekarang harapan terbesar mereka ada lokasi yang jelas, disedikan oleh pemerintah untuk melanjutkan hidup.

“Yang paling diinginkan sama masyarakat sekarang adalah lokasi yang tetap dan tempat tinggal pak,” tutur Kepala Dusun Aholeang Lukman.

Lukman menjelaskan Ia sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah, namun sejauh ini belum ada kejelasan terkait lokasi yang aman untuk para korban gempa.

“Masalah kejelasan dari lokasi belum ada dari pemerintah daerah, selalu ditanya mengenai relokasi ini, tidak ada tanggapan juga, bahkan kemarin kami sempat rapat di Kantor Bupati tidak ada juga dijelaskan secara detail mengenai relokasi”. Ungkapnya

Sekarang mereka sudah berpindah ke lokasi pengungsian yang baru, sebab lokasi sebelumnya adalah perkebunan sawit dan akan dipanen oleh pemiliknya.

Sedangkan untuk lokasi baru yang mereka tempati, menurut Lukman, itu sudah mendapat izin dari pemilik lokasi, tapi dengan persyaratan.

“Untuk lokasi sekarang ini sudah diizinkan selama enam bulan sampai dua tahun kedepan, tapi dengan syarat kalau lokasi ini ada yang membelinya secara otomatis kita harus pindah,” tutupnya.(Asr/hn)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.