Terkait PKM, Komisi II DPRD Sulbar Koordinasi dengan Karantina Pertanian

Terkait PKM, Komisi II DPRD Sulbar Koordinasi dengan Karantina Pertanian

Deskriptif.co.id , Mamuju – Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) pada hewan ternak sapi dan kambing tengah mewabah diberbagai daerah. Bahkan, hal itu sudah meresakhan sejumlah peternak dan warga di Sulawesi Barat (Sulbar).

Menjawab keresahan peternak dan warga itu, Komisi II DPRD Sulbar langsung melakukan rapat koordinasi Badan Karantina Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju dan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Selasa (17/05/2022).

Ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sudirman mengatakan, dengan keluarnya surat edaran terkait pencegahan penularan Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) itu, sejumlah pengguna jasa hewan ternak mendatangi kantornya.

“Mereka merasa diruikan dengan keluartnya surat edaran PKM itu. Tuntutan mereka itu, mereka ingin ternak yang dikarantina hanyalah hewan yang sakit, juga kejelasan lama waktu karantinan dan biaya penanganan,” kata Sudirman.

Sudirman juga mengatakan, PKM merupakan penyakit yang sangat serius dimana penyakit ini mudah menyebar dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi tetapi tingkat kematiannya rendah.

Setalah mendengar masukan berbagai pihak selama rapat koordinasi, maka diperoleh 4 kesepakatan, yakni:

1. Ternak yang akan dikirim ke luar daerah (kalimantan) baik yang sehat maupun kurang sehat tetap akan melaui proses karantina guna meningkatkan kewaspadaan dini terkait menularnya PKM.
2. Masa karantina hewan selama 14 hari bersifat sementara demi pencegahan penularan PKM.
3. Kesepakan biaya terhadap pengguna jasa.
4. Demi maksimalnya pelayanan karantina hewan diharapkan untuk menyediakan fasilitas yang memadai sesuai standar karantina dan peningkatan SDM aparatur petugas karantina

Sudirman juga mengungkapkan, berdasarkan informasin dari Badan Karantina Hewan, hingga saat ini dari hasil sampel ternak yang diambil yang ada di Sulawesi Barat sampai saat ini belum ada yang terdeteksi tertular PKM.

“Olehnya itu diakhir pertemuan ini kita sepakat untuk menjaga wilayah Sulbar bebas dari penyakit mulut dan kuku,” tutup Sudirman. (**)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *