Sulbar Bidik Pengembangan Kawasan Udang

Sulbar Bidik Pengembangan Kawasan Udang

Deskriptif.co.id, Mamuju – Dua daerah menjadi bidikan Shrimp Estate di Sulbar. pengembangan kawasan udang skala besar targetnya di Mamuju dan Pasangkayu. Program ini membutuhkan 4.000 hektare.

Shrimp Estate merupakan program Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pemprov Sulbar pun siap menjemput program tersebut untuk dikembangkan di Sulbar. Apalagi potensinya cukup besar. Tiga jenis udang yang dikembangkan di Sulbar yaitu,
udang windu, vaname, dan putih. Total produksinya perkabupaten (grafis).

Asisten II Pemprov Sulbar Bidang Ekonomi Pembangunan, Khaeruddin Anas menjelaskan, rencana pembangunan tambak udang oleh KKP itu sebenarnya sudah lama. Rencana itu sejak September 2021. Hanya saja terkendala pada lahan. “Ternyata Kementerian KKP mau menerima kalau itu sudah memiliki hak atas lahan,” katanya, Selasa, 28 Juni.

Untuk mendukung program tersebut dibutuhkan sinkronisasi regulasi. Utamanya pada RTRW karena ada yang masuk lahan hutan yang harus dilepas. Oleh sebab, KKP dan Pemprov Sulbar tengah merevisinya. “Sementara dibuat peta kawasannya yang mana bisa dilepaskan,” tutur mantan Kepala Dinas Perhubungan Sulbar ini.

Ada banyak menjadi keuntungan jika Shrimp Estate terlaksana. Bantuan dari KKP bisa turun dan berdampak pada petani udang. Apalagi, model kerja samanya bisa bekerja sama dengan pihak ketiga. Dukungan finansial datu modal bisa diberikan oleh BUMN. “Lalu para pemilik lahan menjadi bagian daripada yang akan mengelolah,” jelasnya.

Hal ini kata ia, bisa menjadi keuntungan bagi petani karena muara dari kawasan udang tersebut yakni ekspor. “Membangun tambak udang itu kepentingan yang lebih besar termasuk misalnya untuk ekspor,” jelasnya.

Kepala Seksi Produksi bidang Budidaya Dinas Perikanan Sulbar, Roswati menyampaikan udang jenis Vaneme menjadi pilihan petani budidaya perikanan Sulbar. Itu dikarenakan masa panen udang satu ini tak memakan waktu lama. Hanya tiga bulan setelah pembibitan, sudah dipanen. “Karena tiga bulan bisa dipanen. Sedangkan udang Windu bisa sampai enam bulan,” kata, Roswati saat ditemui di kantornya, Selasa (28/6/22).

Dia menambahkan, produksi udang Vaname di Sulbar tahun 2022 ini sebesar 6.675,232 Kg. Sulbar telah melakukan ekspor udang vaname melalui KIMA Makassar.

Menyambut Shrimp Estate dari KKP itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) siap melakukan pendataan terhadap petani muda. Ini untuk bisa berhimpun dan bergerak ke sektor tersebut. Ketua Hipmi Mamuju, Andi Aso berharap apa yang dilakukan Pemprov bisa juga menyentuh petani milenial. “Tambak udang teman-teman dari HIPMI baru akan memulai di daerah Kalukku. Mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat,” jelasnya.

Data

Potensi Udang Vaname
di Sulbar

Produksi Udang Sulbar tahun 2022

Udang Windu : 6.675, 232 ton

Majene : 18,240
Polewali Mandar : 2.377, 350
Mamasa –
Mamuju –
Pasangkayu : 3.921, 753
Mamuju Tengah : 357,889

Udang Vaname : 13.554,008 ton

Majene : 141,870
Polewali Mandar : 9.518,610
Mamasa : –
Mamuju : 701,080
Pasangkayu : 2.215,628
Mamuju Tengah : 976,820

Udang Putih : 1.036,972 ton

Majene : 0
Polman : 303,280
Mamasa : 0
Mamuju : 0
Pasangkayu : 733,692
Mamuju Tengah : 0

(zulkifli/ilham)

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *